Murniqq, juga dikenal sebagai Festival Api, adalah perayaan kuno yang berasal dari zaman pra-Islam di Timur Tengah. Festival ini dirayakan pada malam Rabu terakhir setiap tahun dalam kalender Persia, yang biasanya jatuh pada bulan Maret. Selama berabad-abad, Murniqq telah berevolusi dan bertransformasi, memadukan unsur tradisi kuno dengan adat istiadat modern.
Asal usul Murniqq dapat ditelusuri kembali ke agama Zoroastrian, yang merupakan agama dominan di Persia sebelum penyebaran Islam. Zoroastrianisme percaya pada kekuatan api sebagai simbol kemurnian dan cahaya, dan mereka memuja api sebagai entitas ilahi. Festival Murniqq merupakan salah satu cara mereka merayakan datangnya musim semi dan pembaharuan hidup.
Selama festival, orang-orang berkumpul di sekitar api unggun dan melompati api unggun untuk membersihkan diri dari dosa dan kotoran. Api ini diyakini akan menyucikan tubuh dan jiwa mereka, serta membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun mendatang. Tradisi lainnya termasuk berpesta, menari, dan menyanyikan lagu untuk mengusir roh jahat.
Ketika Islam menyebar ke seluruh wilayah, banyak tradisi Murniqq yang diadaptasi dan dimasukkan ke dalam budaya Islam. Saat ini, festival tersebut masih dirayakan di banyak wilayah Timur Tengah, khususnya di Iran dan Irak. Meskipun makna keagamaan dari festival ini telah berkurang selama bertahun-tahun, ini masih merupakan waktu bagi orang-orang untuk berkumpul dan merayakan datangnya musim semi.
Di zaman modern, Murniqq telah menjadi festival populer dengan perpaduan adat istiadat tradisional dan modern. Orang-orang masih berkumpul di sekitar api unggun untuk melompati api unggun, namun kini ada juga pertunjukan kembang api, konser musik, dan pertunjukan jalanan. Festival ini juga menjadi waktu bagi keluarga dan teman untuk bersatu kembali dan merayakan bersama, berbagi makanan dan bertukar hadiah.
Secara keseluruhan, Murniqq telah berevolusi dari tradisi kuno sebagai festival keagamaan menjadi perayaan musim semi dan pembaruan di zaman modern. Meskipun tradisinya mungkin telah berubah selama berabad-abad, semangat festival ini tetap sama – waktu untuk berkumpul, merayakan kehidupan, dan menantikan tahun depan.